Siapakah yang menjajah Indonesia – saat ini?

Para orang tua (atau beberapa anak muda) sering bilang, Indonesia belum merdeka, masih dijajah oleh bangsa2 maju dengan memanfaatkan teknologi. Istilahnya, bangsa kita ini sekarang dijajah oleh teknologi.

Setuju? Mungkin banyak mengacungkan tangan tanda setuju. Eits, tapi tunggu dulu. Apakah itu berarti kita menyalahkan bangsa2 maju? Atau bahkan menyalahkan teknologi itu sendiri? Kayanya perlu dilihat lagi statement “dijajah oleh teknologi” ini. Apa benar kita dijajah oleh teknologi?

Kalau dirunut dari awal, sebenarnya darimana istilah ini muncul? Salah satu faktornya mungkin ketika para generasi tua (yang pernah mencicipi episode hidup tanpa teknologi yang ada sekarang ini) melihat betapa teknologi yang –menurut mereka– maju seringkali membawa banyak dampak negatif. Lebih banyak negatifnya daripada positifnya, mereka bilang. Contohnya banyak, yang lagi ngetrend sekarang ini, pornografi. Internet dituding sebagai sumber penyebar pornografi utama. Anak2 dibawah umur sudah tidak aneh lagi ketika mereka bisa memahami lirik lagu Keong Racun yang di lipsync oleh Sinta Jojo.

Belum lagi anak2 yang hampir menjadi antisosial karena kebanyakan waktu dihabiskan didepan komputer daripada bermain dengan teman2nya. Atau remaja yang waktunya habis menggenggam handheld untuk eksis di jejaring sosial. Bukan hanya anak2 dan remaja, orang dewasa pun banyak yang seperti itu.

Lalu Indonesia pun jadi bangsa yang consumer oriented, itu kata orang ekonomi. Berita-berita di koran menulis, Indonesia adalah pasar yang menjanjikan. Herannya, tulisan2 yang mengangkat hal itu selalu bernada positif, seolah bangga kalau Indonesia menjadi negara pasar. Seolah bangga kalau bangsa nya jadi bangsa konsumer, bisanya mengkonsumsi, sedikit sekali memproduksi.

Atas fakta2 diatas, maka kemudian orang2 kita mengambil kesimpulan, Indonesia masih belum merdeka. But wait a minute, benarkah begitu? Teknologi itu bagaikan pisau bermata dua. Kalau digunakan dengan benar, jadilah teknologi yang bermanfaat. Sebaliknya, jadilah teknologi yang menghancurkan. Teknologi muncul dari ilmu pengetahuan, oleh karena itu dibutuhkan ilmu untuk memanfaatkannya. Nah sudahkah ilmu untuk memanfaatkan teknologi itu dimiliki oleh bangsa kita? Bukan ilmu untuk “memakainya”, tapi lebih ke kebijakan dan keputusan untuk apa teknologi itu dimanfaatkan. Ada satu tulisan di koran yang menyatakan, di Kanada Blackberry jadi pendukung pekerjaan, di Indonesia sudah jadi lifestyle, anak SD pun sudah banyak yang punya. Nah loh, bangga kah anda dengan kenyataan itu?

Bangsa Indonesia belum memiliki kesiapan tentang bagaimana teknologi itu dimanfaatkan dan di-daya-guna-kan. Kata-kata Indonesia dijajah teknologi sepertinya tidak relevan. Bukan salah bangsa2 maju yang menjual hasil karya mereka ke Indonesia. Bukan juga salah teknologi karena berkat mereka generasi muda jadi teracuni. Karena bukan mereka yang menjajah Indonesia, namun kebodohan. Indonesia masih belum merdeka, Indonesia masih dijajah oleh kebodohan bangsanya sendiri.

I'm a wanderer of the seven kingdoms.

Tagged with: , , , ,
Posted in Sekitar Kita, Teknologi
14 comments on “Siapakah yang menjajah Indonesia – saat ini?
  1. Cahya says:

    Hmm…, rasanya ada konsep penjajahan terbalik. Di saat negeri luar bersaing menciptakan teknologi, sampai di Indonesia orang-orang membajaknya (seperti peranti lunak) sehingga membuat penciptanya merugi.

  2. tapi anehnya kalo olimpiade sains negara kita yang jadi juara mas

  3. rismanto says:

    @ Cahya : mungkin benar juga. tapi sebenernya kebanyakan (ga semua) yang melakukan pembajakan software (bikin crack, generate serial number, dll) adalah orang luar. orang Indonesia (lagi-lagi) cuma bisa memakai produk bajakan itu. jadi… *ga bisa lanjutin tulisan, cuma bisa ketawa dalam hati* πŸ˜€

    @ Open Your Mind : nah itulah, orang Indonesia sebenernya banyak yang pintar di bidang akademis. namun dalam hal ini kepintaran dalam “menyikapi teknologi” yang kadang masih kurang. begitulah…

  4. julie says:

    dan selain itu adalah bangsa indonesia sendiri πŸ˜€

  5. ah ya, kebodohan…
    jd itu knp kamu memilih jd dosen ya, mas?
    supaya bangsa ind makin pinter ya… πŸ˜‰

    sbnrnya bkn teknologinya, tp pemakainya sndiri yg hrs bijak menggunakannya…
    saia sndiri pemakai BB tapi ya gak sampai segitu ‘terjajah’nya deh….hehehe πŸ˜›

  6. ArdianZzZ says:

    Orang bodoh adalah mereka yang tidak tahu kalau dirinya sedang dibodohi… wwkkwk

  7. rismanto says:

    @ julie : betul, istilahnya lempar batu sembunyi tangan *tapi batunya dilempar ke kepalanya sendiri* hihihihi

    @ princess : yang bikin pinter itu sebenernya guru TK kita dulu. bayangkan aja, ngajarin baca n tulis. coba kalo gak mana bisa bikin blog πŸ˜€

    kalo jadi dosen biar ada banyak waktu buat keluarga…because family is a primary. am I right? ^^

    @ ardianzz : dan orang yang tidak mengetahui apa yang tidak diketahuinya πŸ˜€

  8. kezedot says:

    hm banyak y yg menjajah negri kita tuk saat ini
    salam persahabatan

  9. rismanto says:

    @ Kezedot : tergantung bagaimana anda mengartikan kata2 “terjajah” itu sendiri…salam kenal juga

  10. Asop says:

    Siapa yang menjajah Indonesia…
    Bangsa barat dan negara maju…
    Secara gak langsung, mereka menanamkan modal di sini, tapi rakyat pribumi lokal gak dapet hasilnya…
    Contoh di Papua…. penjajahan yang terang2an. 😐

  11. Rismanto says:

    @ Asop : nah itu juga karena kebodohan kita kan, perjanjiannya dulu gimana pas mau invest, kenapa kok bisa2nya rakyat pribumi ga dapet hasilnya…

  12. iptek says:

    sebelum negara kita merdeka belanda dan jepang yang selalu disebut sebagai penjajah…saat ini penjajah bangsa kita,jstru bangsa sendiri…
    salam kenal…ditunggu kunjungan baliknya http://bit.ly/iczu2C

  13. radesya says:

    dan itu tanggung jawab kita sebagai generasi muda agar bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya, pokoqnya kebodohan harus terbebas dari generasi muda negeri ini! πŸ™‚

  14. rismanto says:

    @ Iptek : mungkin juga…tapi bagaimana mungkin bisa menjajah bangsa sendiri kalau tidak karena kebodohan, baik kebodohan yang menjajah maupun yang dijajah. hmmm….

    @ rara : betul ra. coba kepintaran bisa dibagi2, mungkin kepintaranmu bisa kamu bagi ke aku ra, biar orang bodoh di negeri ini berkurang satu πŸ˜€

Leave a comment

Welcome!
Hi! My name is Ridwan. This is my blog, I hope you enjoy it. You can also find me there:



Use Google Chrome
Community




Tugupahlawan - Komunitas Blogger Surabaya

Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang
Archives
Follow Xrismantos on WordPress.com